STFJ dan PFI Medan Gelar Diskusi Fotografi Lingkungan Bersama NGO
Pojokata - Medan. Sebagai jurnalis dan pewarta foto sangat dibutuhkan dorong kepedulian lingkungan. Sumatra Tropical Forest Journalism (STFJ) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, bersama Photographers Without Borders (PWB), YOSL-OIC, TFCA Sumatra, Leuser Conservation Partnership, menggelar diskusi fotografi lingkungan bertemakan Harmony With Nature di kantor Yayasan Orangutan Sumatra Lestari - Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) Medan, Jumat (21/2).
Ketua PFI Medan sekaligus Direktur STFJ, Rahmad Suryadi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pendukung kegiatan dan telah berkolaborasi melakukan diskusi fotografi lingkungan. Rahmad berharap kegiatan yang rencananya digelar reguler ini akan menjadi momentum meyatukan visi bersama antara jurnalis dan NGO dalam mendorong isu-isu lingkungan yang lebih komprehensif.
"Ini kesempatan yang sangat baik, berkolaborasi bersama sekaligus menjadi ajang kampanye kegiatan konservasi lingkungan," ungkap Rahmad.
Sementara itu, Daniella Da Silva seorang Fotografer National Geogrpahic asal Kanada sekaligus founder PWB juga ikut mengisi diskusi berpesan kepada para fotografer agar bertanggung jawab kepada kameranya tentang hasil visual yang diabadikan.
"Etika dalam menyampaikan foto itu harus fakta, baik itu positif atau negatif seorang fotografer harus menyampaikan dalam realita yang ada dihadapinya," ucap Daniella.
Daniella berharap kepada para fotografer agar lebih peka dalam menyampaikan visual terutama isu-isu lingkungan saat ini.
Hal senada juga disampaikan Direktur YOSL-OIC, Siska mengungkapkan pihaknya telah 5 tahun berkerjasama dengan Photographers without Borders (PWB) yang digawangi oleh Daniella.
"Kami sangat terbuka menjalin kerjasama dengan jurnalis agar isu-isu lingkungan menjadi kepedulian bersama lebih luas lagi," ungkapnya.
Oleh sebab itu, STFJ sendiri merupakan yayasan yang dinisiasi oleh para jurnalis dan pewarta foto di Kota Medan bersama TFCA Sumatra terutama jurnalis yang memiliki kepedulian terhadap isu-isu lingkungan.
Menurut Sutanta Aditya, sebagai fotografer lepas yang juga ikut mengisi workshop menyampaikan materinya tentang perlunya perlindungan satwa di Sumatra yang nyaris punah.
Ia juga menambahkan banyak metode dalam melakukan peliputan terutama menggunakan teknologi informasi seperti google earth, maps, data satelit untuk melihat keadaan satu lansekap sekaligus panduan saat berada di lapangan.
Posting Komentar untuk "STFJ dan PFI Medan Gelar Diskusi Fotografi Lingkungan Bersama NGO"