Review: Buku Kumpulan Puisi Terbaik Tentang Alam
Judul : Komunikator Wasiat Alam (Kumpulan Puisi)
Penulis : Tri Ayu Andani Nasution
Tebal : 160 Halaman
Cetakan Kedua, Juli 2020
Diterbitkan oleh Intishar Publishing
Alam telah
memberikan senyuman terbaiknya. Alam juga telah tulus memberikan segala
miliknya. Masihkah kita sampai hati mengabaikannya? Lihatlah lebih dekat.
Imajinasi akan menuntunmu melihat alam dan pemandangannya secara akrab. Menjadi
sang penjelajah alam sejati lewat hati dan nurani lalu menjadi motivasi. Hingga
tak sadar, kau menjadi akrab sejak membaca semenit tadi.
Ku jemput riang tawamu yang menyelinap di
balik gunung
Kau tampak malu dan takut menampakkan rupa
Aku takkan lagi serupa
Seperti dulu yang membiarkanmu menangis
Terombang-ambing dalam kekacauan alam dan
langit
Yang mulai bercerai-berai
Ku kepal lembut tanganmu
Merekat erat di sudut-sudut jariku
Sekarang juga.
Karena ku tahu,
Bila ku lupa
Kau akan hilang selamanya.
(Sekarang Atau Hilang Selamanya)
***
Apa yang
mengasyikkan dari membaca puisi? Setiap orang punya cara tersendiri dalam
menikmati puisi. Cara memaknai puisi tentunya beragam dan masing-masing orang
bisa memberi makna dari puisi yang dibaca sesuai imajinasinya. Setiap puisi
punya penyukanya masing-masing. Tak perlu khawatir tentang penikmat puisi
karena ia akan terus menjadi musim. Meskipun karya sastra puisi terbilang tua
namun tak berarti menjadikannya mati dan ditinggalkan pembaca. Puisi akan
selalu ada dan memiliki trend-nya tersendiri dalam setiap zaman.
Antologi puisi
dengan judul Komunikator Wasiat Alam adalah kumpulan puisi karya Tri Ayu Andani
Nasution tentang alam. Buku kumpulan puisi ini sangat menarik untuk dibaca.
Topik-topik seperti alam, semesta, pantai, senja, pohon, tumbuhan, lingkungan,
bumi, kehidupan, anak gunung, pecinta alam, waktu, dan perasaan dirangkai dalam
susunan kata ciamik kemudian menjadi puisi yang bermakna mendalam. Ada banyak
emosi yang ditemukan dalam puisi-puisinya. Perihal kecintaan, kesayangan,
kepedulian, kerinduan, kesedihan, kehilangan, kebahagiaan, keabadian,
ketidakrelaan, dan ketangguhan.
Kumpulan puisi
di dalamnya dibagi menjadi 10 bagian. Judul dari bagian-bagian pada buku sangat
menarik kita untuk membaca isi bagiannya. Bagian 1: Biar Semesta Yang
Berbicara. Bagian 2: Pulang, Alam adalah Rumah. Bagian 3: Pagi, selalu ada
cerita dari ruang luas yang terbentang di atas bumi. Bagian 4: Keindahan alam
selalu membawa tiap-tiap manusia ingin menatap kembali. Bagian 5: Berwisata,
menikmati hidup dari sudut pandang yang lebih luas. Bagian 6: Ketika Alam
mengisyaratkan lelah, kerusakan bukan harapnya. Bagian 7: Menjaga Alam berarti
menjaga masa depan. Bagian 8: Penjelajah selalu tahu cara menghargai maha karya
semesta. Bagian 9: Bumi dan segala isinya tak pernah habis untuk dibicarakan
dan bagian 10: Mata selalu jadi saksi tentang segala hal yang manusia lihat.
Membaca
puisi-puisi ini, kita akan diajak untuk lebih peduli terhadap alam, lingkungan,
dan segala hal yang ada di luasnya semesta. Puisi-puisinya juga menceritakan tentang
pecinta alam atau penjelajah sejati, pesan-pesan alam pada manusia, dan semua
untaian kata perihal negeri serta bumi dan segala isinya. Kita akan diajak
untuk kembali mempertanyakan apa yang sudah kita berikan untuk alam. Meski ada
bagian yang terasa sangat muram tapi ada banyak pesan yang disematkan dalam
setiap puisinya.
Pada bagian
lainnya, puisi-puisi yang dihaturkan terasa sangat dekat dengan pecinta puisi
maupun pembaca pemula. Kata yang dipilih merupakan kata akrab dan sering
terdengar di telinga semua orang. Membacanya seperti merasa ada kesejukan
tersendiri. Ada bagian unik dalam isi buku ini. Di mana setiap bab nya, ada
beberapa quotes atau kata-kata mutiara yang ditulis sendiri
oleh penulis. Kalimat pilihan terlihat sangat singkat namun memiliki makna yang
mendalam tentang kepedulian kita sebagai manusia terhadap alam.
Kenali alam lebih dari dirimu sendiri. Sebab usianya sangat panjang melebihi manusia sebelummu. Jagalah Alam dengan cara terbaik. -Tri Ayu Andani Nasution-
Ketika membaca bukunya, kita akan dibawa
akrab bersama imajinasi yang akan menuntun kita melihat alam dan pemandangannya
secara dekat lewat rangkaian kata-kata sederhana namun penuh makna. Suara-suara
hati semesta yang selama ini mungkin hanya bisa dipendam pun mampu tersampaikan
lewat larik-larik puisi. Jeritan hati tak lagi disimpan sendiri.
Tujuan dari kehadiran buku ini adalah
sebagai bentuk curahan rasa sang komunikator atau akrab disapa pemberi pesan
kepada setiap manusia agar lebih peduli terhadap segala yang ada di alam
semesta. Di dalamnya terdapat hikmah dan pesan yang bisa dipetik sebagai
pengingat bahwa langkah sederhana dari satu orang mampu membawa perubahan yang
teramat berharga bagi keberlangsungan hidup manusia bahkan bumi.
Buat kamu pecinta alam yang suka dan
peduli dengan alam semesta wajib punya buku ini. Segalanya ditulis dari hati
lewat larik puisi dengan makna yang begitu dalam. Di sini ada banyak puisi yang
memberikan nuansa lebih positif dan optimis dalam memandang segala yang ada di
bumi. Membacanya akan menghadirkan perasaan yang begitu hangat.
Waktu yang tepat membaca puisi sejatinya
pada keheningan. Suara-suara puisi akan terdengar perih dan menyayat hati serta
bunyi-bunyi puisi yang lantang akan memancing semangat dalam keoptimisan.
Sehingga, setiap makna dan pesan yang disampaikan bisa kita terima dan pahami
dengan baik. Tentunya setiap puisi memiliki keindahannya masing-masing.
Begitupun puisi-puisi dalam Buku Komunikator Wasiat Alam ini.
Buku Wajib yang Harus Kamu Punya
-Sebab
Membaca Buku Tak Ada Ruginya-
belinya dimana?
BalasHapusBisa downloadisinya tidak?
BalasHapus