Dampak Covid-19 terhadap Bisnis Kuliner, Peluang dan Tantangan
Oleh : Khairunnisah
Tak bisa dipungkiri pandemi Covid-19 telah membawa
dampak yang sangat besar terhadap berbagai sektor, salah satunya di sektor bisnis
kuliner. Dampak yang bisa kita lihat bahwa banyak dari pebisnis kuliner salah
satunya pemilik restoran di berbagai dunia mulai menutup usahanya untuk
sementara waktu, dan tdak sedikit para pelaku bisnis mengalami gulung tikar. Seperti
yang disampaikan oleh Chef Gun Gun Handayana yang merupakan pendiri rumah makan
Gastronomy bersama Chef Ragil Imam Wibowo ketika melakukan live di akun
Instagram @unileverfoodsolutionsID, wabah virus Covid-19 telah membawa dampak
pada penurunan pendapatan terhadap orang-orang yang berkecimpung di sektor
bisnis kuliner. Data yang berhasil dihimpun menunjukkan penurunan pendapatan
omzet restoran di seluruh dunia. Penurunan ini hingga 70 persen bahkan menurun
secara drastis pada angka 80 persen.
Pandemi Covid-19 yang semakin mewabah juga membawa dampak besar bagi masyarakat. Masyarakat mengalami pergerakan yang terbatas demi menghindari orang-orang dari penyebaran virus Covid-19. Sebagian aktivitas luar juga harus terhenti dan dilakukan di rumah masing-masing. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan berbagai sektor usaha terpuruk namun bagi sebagian orang, hal ini malah menjadi peluang dalam menciptakan inovasi baru yakni peluang usaha yang prospektif, salah satunya peluang usaha kuliner.
Peluang dari Dampak Pandemi Covid-19
Jika melihat data dari YELP Economic Average maret
lalu terkait dampak Covid-19 pada sektor bisnis, YELP mengemukakan bahwa pandemi
Covid-19 berdampak besar pada sektor ekonomi namun beberapa sektor yang lain malah
mengalami tren pertumbuhan akibat dari krisis. Kondisi di Indonesia rasanya tidak
jauh berbeda seperti kondisi yang dikemukakan oleh YELP bahwa Indonesia akan
mengalami new normal atau kenormalan baru secara bertahap sehingga para
pelaku bisnis terutama bisnis kuliner harus terus beradaptasi dengan perubahan
dan perkembangan kondisi yang tengah terjadi maupun yang akan terjadi di negeri
kita.
Ketika suatu wilayah tengah dihadapkan pada krisis
ekonomi, bisnis kuliner bisa saja mengalami penurunan pendapatan atau akrab
disebut omzet. Akan tetapi, perputaran uang yang besar dalam waktu cepat
menjadikannya tak punya alasan dalam mencapai kebangkrutan. Bisnis kuliner
dianggap salah satu sektor bisnis tahan krisis ekonomi karena melihat kebutuhan
masyarakat yang selalu membutuhkan pasokan makan dan minum di situasi yang
bagaimanapun kondisinya, bahkan dalam kondisi sulit sekalipun. Hal itu membuat
sektor kuliner tidak akan pernah surut maupun kehilangan konsumen.
Selain itu, mengelola bisnis di sektor kuliner terutama kuliner kaki lima dan rumahan juga dianggap membutuhkan modal yang relatif sedikit serta tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak namun tetap menghasilkan margin laba yang cukup besar dengan perputaran arus kas yang begitu cepat. Dalam hal ini, bisnis kuliner menjadi peluang yang sangat besar bagi para pelaku usaha di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Strategi Agar Bisnis Tetap Bertahan
Ada banyak strategi agar bisnis di sektor kuliner bisa
tetap bertahan dan omzet bisa terus meningkat di tengah cobaan wabah Covid-19
yaitu dengan melakukan inovasi sesuai dengan perubahan perilaku konsumen dari
masa ke masa. Langkah yang perlu diperhatikan yakni para pelaku bisnis di
sektor kuliner harus membangun integritas dalam jiwa sehingga peluang untuk memperoleh
kepercayaan konsumen tetap muncul. Hal yang menjadi pertimbangan yaitu ketika
banyak pesaing di bisnis kuliner tidak mampu memenuhi janjinya sedangkan kita
sebagai pelaku bisnis yang sama mampu menumbuhkan rasa kepercayaan konsumen.
Manfaatkanlah peluang pada bisnis kuliner yang sedang
digeluti terutama pada masa pandemic Covid-19 dengan tujuan tetap mendapatkan
konsumen walau dihadapkan pada situsi sulit sekalipun. Para pelaku bisnis
kuliner harus banyak belajar dari pengalaman para pelaku bisnis lainnya
sehingga bisnis yang sedang digalakkan tetap bisa bertahan meski dalam situasi
sulit sekalipun. Kita harus banyak belajar dari seorang pebisnis kuliner, Chef
Gun Gun dan Chef Ragil serta para pelaku bisnis lainnya. Ada beberapa tips dalam
mempertahankan bisnis kuliner di tengah situasi pandemi Covid-19 yang sudah
dirangkum.
Pertama, kita harus mulai berpikir terkait strategi dalam mengubah konsep dengan
cara mengembangkan unit bisnis baru. Dalam berbisnis, kita harus berpikir bahwa
kondisi wabah Covid-19 yang tengah terjadi saat ini bisa berlangsung hingga
satu setengah tahun ke depan. Sehingga, kita bisa mewanti-wanti dan tetap was-was
dalam berbisnis.
Kedua, kita wajib memaksa diri untuk lebih berfikir kreatif mengenai hal-hal
apa saja yang sedang dibutuhkan pasar. Pasar yang dimaksud di sini adalah
kebutuhan kuliner apa saja yang sedang dibutuhkan masyarakat ketika dihadapkan
pada masa pandemic Covid-19. Adapun cara yang bisa dilakukan yaitu membuka
usaha kuliner yang menjajakan bukan hanya makanan atau minuman yang bisa
dinikmati pada saat itu juga akan tetapi pelaku bisnis juga menyediakan berbagai
frozen food atau makanan beku.
Melansir laporan dari Ketua Umum Asosiasi Pengusaha
Indonesia (Apindo), bahwa perubahan pola konsumsi masyarakat untuk menjaga stok
makanan di rumah berpengaruh besar terhadap jumlah kebutuhan seperti makanan
olahan seperti frozen food yang juga terus meningkat. Jika dilihat dari
proses memasak, frozen food tak jauh beda dengan kuliner lain sehingga
para konsumen bisa memesan kuliner dengan jumlah yang banyak dalam satu waktu.
Pergerakan yang masif untuk tetap di rumah saja menjadi alasan kuat untuk
belanja sekali dalam jumlah stok makanan yang lebih banyak.
Ketiga, tahap promosi. Tahap ini sangat menjadi pertimbangan kuat bagi para pelaku bisnis. Pasalnya, cara jitu berpromosi bisa mempengaruhi perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhan primer yakni mengisi lambung alias perut dalam memenuhi kebutuhan akan makanan. Berdasarkan survei berjudul “Consumer Behavior New Normal After Covid-19, The Predictions”, menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 menyebakan masyarakat beraktivitas di rumah sehingga toko online adalah pilihan untuk berbelanja. Media sosial dan platform marketplace menjadi saranan terbaik dalam mempromosikan produk kuliner. Instagram, Whatsapp, Youtube, Facebook, TikTok, Shopee, Tokopedia, dan aplikasi lainnya menjadi peluang terbaik dalam mempromosikan kuliner.
Buatlah desain dan tampilkan foto-foto serta video
menarik yang menunjukkan kelezatan kuliner. Tunjukkan alasan-alasan kenapa
konsumen harus membeli kuliner kita dan berilah solusi terbaik selama di rumah
saja dengan menyetok frozen food di lemari es untuk disantap konsumen
sehingga konsumen tak perlu berkali-kali keluar rumah. Sifat manusia yang
selalu ingin mudah menjadi alasan kuat untuk menyediakan frozen food
ini. Ada banyak jenis frozen food yang bisa kita tekuni seperti usaha
kuliner sambal cumi-cumi siap saji dalam toples, dimsum frozen, risol frozen
dan begama kuliner lainnya.
Menyontoh dari pengalaman Fachry Dwipriyanto, seorang
pelaku usaha kuliner yang berhasil menemukan peluang usaha baru lewat cumi-cumi
siap saji yang dikemasnya dalam toples. Bahkan ia tidak perlu menjajakan
dagangannya di restoran atau pinggir jalan. Memanfaatkan dapur rumah sendiri
tentu menjadi pilihan mudah bagi banyak orang.
Nabi Muhammad SAW. Sebagai tauladan umat muslim telah
menganjurkan kita sebagai umatnya untuk berbisnis atau berdagang. Dalam sebuah
hadis, Rasulullah Muhammad bersabda, “Hendaklah kamu berdagang, karena di
dalamnya terdapat 90 persen pintu rezeki,” hadis riwayat Imam Ahmad. Dari
Mu'az bin Jabal, Rasulullah berkata, “Sesungguhnya, sebaik-baik usaha adalah
usaha perdagangan,” hadis riwayat Baihaqi. Tentunya, kita sebagai umat
islam sangat dianjurkan untuk menjadikan pekerjaan rasulullah seperti berdagang
sebagai contoh dalam bekerja.
Peluang bisnis di bidang kuliner menjadi pilihan
menarik bagi para pelaku bisnis di bidang lain yang tengah gulung tikar. Ada
banyak hal yang mesti diwaspadai dengan menerapkan berbagai strategi lewat
pemaparan tips di atas sehingga pelaku bisnis tetap bertahan di tengah situasi pandemic
Covid-19. Inovasi adalah kunci utama mempertahankan bisnis dan tetap meraup
keuntungan di tengah arus persaingan ketat bisnis di tanah air.
*Penulis merupakan mahasiswi program studi Ekonomi dan Bisnis
Islam yang sedang melaksanakan KKN DR UIN-SU, Kelompok 110
Posting Komentar untuk "Dampak Covid-19 terhadap Bisnis Kuliner, Peluang dan Tantangan"