Integrasi Ilmu Biologi dengan Alquran Dilihat dari Proses Penciptaan Manusia
Foto : Freepik |
Oleh :
Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk
mengetahui integrasi antara ilmu Biologi dengan Alquran dilihat dari proses
penciptaan manusia. Karya ilmiah ini merupakan hasil dari penelitian kualitatif
dengan sumber data berupa Alquran dan buku-buku literatur Biologi. Hasil dari
penelitian ini adalah Alquran dan ilmu Biologi berintegrasi, daling berhubungan
satu dengan yang lainnnya dalam membahas Pproses penciptaan manusia (reproduksi
manusia). Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat kesesuaian antara Biologi
dan Alquran, sebagai bentuk atau bukti tanda-tanda kekuasaan Allah dalam
menciptakan manusia.
Kata Kunci: Biologi,
Alquran, Penciptaan Manusia
Pendahuluan
Manna al Khattan dalam
bukunya Pengantar Studi Ilmu Alquran (2005:16) mengibaratkan
Alquran sebagai obor kehidupan. Hal ini dikarenakan Alquran dapat menjadi
penerang ditengah gelapnya prinsip dan sistem kehidupan yang ada saat ini
hingga akhir zaman. Alquran dapat menjadi petunjuk jalan kebenaran agar
orang-orang tidak tersesat di jalanNya, sehingga mendapatkan reward berupa
rahmat dan kasih sayang Allah. Alquran telah menyampaikan dengan lengkap
segala sistem kehidupan manusia, termasuk juga mengenai kajian biologi atau
kajian ilmiah lainnya. Oleh sebab itu telah sepatutnya kita sebagai umat Islam
memikirkan, mempelajari, dan merenungkan isi kandungannya yang menjelaskan
tentang bukti-bukti kekuasaannya.
Pembahasan
Pengertian Biologi dan Objek Kajiannya
Biologi berasal dari bahasa
Yunani, asal katanya bios (hidup) dan logos (ilmu).
Jadi Biologi artinya menurut bahasa adalah ilmu tentang kehidupan. Biologi
adalah ilmu yang tidak hanya berhubungan dengan manusia, hewan, atau tumbuhan
saja, melainkan juga membahas tentang alam, termasuk kehidupan di hutan
belantara, samudera bahkan berbagai virus.
Objek kajian Biologi
menurut Firmansyah, dkk (2015:4) yaitu komponen biotik (seluruh makhluk hidup)
dan komponen abiotik (lingkungan sekitarnya). Jadi dapat disimpulkan bahwa yang
menjadi objek yang dipelajari di Biologi ini adalah seluruh makhluk hidup dan
lingkungannya. Makhluk hidup terdiri dari lima kingdom, yaitu Monera (contoh:
bakteri), Protista (contoh: paramaecium), Fungi (contoh: jamur), Plantae
(contoh: tumbuhan), dan Animalia (contoh: hewan). Lingkungan yang dibahas di
objek kajian Biologi adalah suhu, sinar matahari, jumlah oksigen, dan
kelembapan.
Pengertian Alquran
Alquran adalah kitab suci umat Islam, kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril, yang tidak ada keraguan di dalamnya. Alquran menjadi pedoman hidup dan tuntunan dalam menjalankan roda kehidupan. Alquran sangat lengkap isi dan kandungannya, terdiri dari 114 surah, yang diawali dari surah Alfatihah dan diakhiri dengan surah Annas.
Integrasi Ilmu Biologi dan
Ayat-ayat Alquran tentang Penciptaan Manusia
Biologi membahas tentang
makhluk hidup, seperti manusia. Biologi jugalah yang mengungkap proses-proses
terbentuknya (proses reproduksi manusia). Dengan penjelasan secara biologi,
lantas apakah dalam Alquran terdapat pembahasan yang sama? Apakah ilmu Biologi
dan Alquran saling berhubungan atau saling bertentangan satu dengan yang
lainnya?
Salah satu kajian tentang
reproduksi dan perkembangbiakan makhluk hidup menjadi kajian terbesar dalam
biologi dan termasuk pembuktian tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang termaktub
di dalam Alquran (Sayyid Qutb, 2002: 167). Integrasi antara ilmu Biologi dan
ayat-ayat Alquran perlu dibangkitkan kembali dengan cara mengkaitkan kembali
antara ayat-ayat Alquran dengan pembuktian ilmiah ilmu biologi. Berikut adalah
salah satu contoh ayat-ayat yang akan penulis jabarkan dan ada kaitannya dengan
proses penciptaan manusia di dalam ilmu Biologi. Allah Subhanu wa ta’ala berfirman dalam Q.S.
AlMukminun 12-14.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ
طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ
نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً
فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ
خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (14)
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu
air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu Hilang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”
Dari beberapa ayat di atas, maka dapat diintegrasikan antara Biologi dan Alquran mengenai proses terbentuknya manusia, keduanya berhubungan dan tidak bertentangan satu sama lainnya. Berikut skemanya:
1.
سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ (Saripati tanah)
Beberapa ulama menjelaskan bahwa saripati tanah
disini dimaksudkan karena Nabi Adam ‘alaihi salam diciptakan dari tanah liat
(lihat surah ArRum:20). Oleh karenanya saripati tanah disini adalah air mani
anak cucu Adam.
2.
نُطْفَةً (Air mani)
Lalu pada ayat berikutnya, dijelaskan bahwa dari
saripati tanah tersebut kemudian dijadikan air mani. (lihat surah As Sajdah:
7-8). Dan air mani tersebut ditempatkan pada tempat yang kokoh lagi kuat, yakni
rahim seorang ibu.
3.
عَلَقَةً (Segumpal darah)
4.
مُضْغَةً (Segumpal daging)
5.
عِظَامًا (Tulang belulang)
6.
لَحْمًا (Daging)
7. خَلْقًا آخَرَ (Makhluk berbentuk lain)
Pada ayat 14, Allah berfirman mengenai
tahapan-tahapan selanjutnya, yaitu dari air mani yang telah ditempatkan di
rahim, berubah menjadi ‘alaqoh yaitu segumpal darah. Setelah
menjadi darah maka Allah jadikan ia menjadi segumpal daging namun belum
berbentuk. Kemudian
prosesnya semakin komplit. Allah jadikan tulang belulang, mulai
terbentuk anggota tubuh seperti kepala, tangan, dan kaki. Setelah
itu, dibungkuslah tulang belulang tersebut dengan daging yaitu dijadikannya
lebih kuat. Kemudian
ditiuplah ruh ke dalam tubuh yang telah berbentuk sempurna tersebut, sehingga
ia dapat bergerak, merasa, melihat, dan mendengar.
Di dalam Ilmu Biologi, menjelaskan hal yang sama
terkait tentang proses-proses penciptaan manusia. Mulai dari ketika sperma
laki-laki dipancarkan ke mulut rahim perempuan, kemudian sperma atau air mani
tersebut akan tersebar dan bertebaran mengikuti jalur/fase-fase
perjalanannya. Setelah itu, air mani yang masuk ke dalam vagina akan
berenang melewati leher rahim dan masuk ke saluran tuba untuk mencari sang sel
telur. Sel sperma atau air mani mempunyai waktu sekitar enam hari dalam proses
pencariannya.
Setelah proses pencarian telah
selesai, tahapan berikutnya adalah proses pembuahan sel telur oleh sel sperma.
Proses pembuahan itu terjadi melaui penggabungan atau bersatunya sel
sperma dan sel telur. Sel telur yang telah dibuahi sel sperma akan
bergerak ke bawah saluran tuba menuju rahim.
Pada tahap
selanjutnya, mulailah proses pembelahan sel menjadi layaknya pembentukan bola
yang disebut blastokista sampai ke rahim sekitar tiga sampai empat
hari. Setelah tiga atau empat hari, Bola sel tersebut kemudian mengapung
di rahim selama dua hingga tiga hari. Saat bola sel tersebut menempel pada
lapisan rahim maka itu disebut implantasi. Setelah melalui tahapan dan
proses yang panjang, selanjutnya terjadi proses pembentukan janin. Janin akan
mengalami perkembangan secara berkelanjutan.
Adapun perkembangan janin akan terus terjadi sampai pada kondisi janin seukuran biji. Nah, pada tahapan inilah struktur dasar otak dan sistem saraf janin terbentuk. Pada fase ini pula, terjadi proses pembentukan sistem peredaran darah janin dan jantung janin mulai berdetak. Pun juga demikian dengan Plasenta dan tali pusar janin mulai mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen. Pada minggu ke-9, bentuk wajah pada janin mulai terbentuk. Matanya menjadi lebih besar dan berwarna sesuai dengan pigmen yang diwariskan. Adapun sistem pencernaan pada janin juga terus mengalami perberkembangan. pun juga dengan usus yang tumbuh lebih panjang. Setelah itu, mulai terbentuklah anus pada janin secara bertahap. Perkembangan akan terus berlanjut hingga ia menjadi semakin matang dan proses-proses kehamilan selesai lalu bayi siap untuk dilahirkan.
Penutup
Melalui ayat-ayat di atas berikut dengan penjelasan
menurut Alquran dan Biologinya, Allah menunjukkan kekuasaanNya dalam
menciptakan manusia melalui air mani yang hina, dan menjadikannya dari suatu
bentuk ke bentuk yang lain, sehingga terbentuk manusia dengan sebaik-baik
bentuk.
فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ
الْخَالِقِينَ
Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Al Mu’minun: 14)
Daftar Pustaka
Aryulina,
Diah, dkk (2004). Biologi SMA dan MA untuk kelas XI. Erlangga:
Jakarta.
Firmansyah,
Rikky,dkk (2015). Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta: Setia
Purna Inves.
Manna al
Khattan (2005). Pengantar Studi Ilmu Alquran. Jakarta: Pustaka Al
Kautsar.
Sayyid Qutb (2002). Tafsir Fii Zhilalil Quran: Di bawah Naungan Alquran. Jakarta: Gema Insani.
*Penulis merupakan
mahasiswi program studi Biologi yang sedang melaksanakan KKN-DR
UIN-SU, kelompok 80
Posting Komentar untuk "Integrasi Ilmu Biologi dengan Alquran Dilihat dari Proses Penciptaan Manusia"