Memanfaatkan Media Komunikasi dalam Perang Melawan Covid-19
Virus Covid-19 telah menyebar ke seluruh penjuru
dunia, termasuk Indonesia. Zona merah yang tersebar luas telah menunjukkan
angka kasus Covid-19 yang terus bertambah. Bersumber pada data dari Wolrdometers
pada 7 Agustus 2020 bahwa sebanyak 215 negara tengah menghadapi
pandemi Covid-19, salah satunya Indonesia. Total kasus Covid-19 di Indonesia
mencapai 716.527 orang. Jika merujuk dari data statistik, angka tersebut terus
bertambah setiap hari. Tanpa disadari, ada begitu banyak pejuang garda terdepan
dalam perang melawan Covid-19 seakan tidak kenal lelah untuk terus bekerja demi
menurunkan angka kasus Covid-19 yang tengah mewabah ini.
Selain tenaga medis, pemerintah, dan relawan, kita
sebagai masyarakat juga bisa membantu mengurangi penyebaran Covid-19 ini, salah
satunya dengan memanfaatkan media komunikasi. Ada banyak jenis media
komunikasi, seperti radio, televisi, majalah, surat, dan media komunikasi yang
mulai digandrungi saat ini seperti Whatsapp, Instagram, Line, Facebook, dan
Zoom yang sedang naik daun. Dari mulai anak muda, remaja, orang dewasa, bahkan
anak-anak pun sudah mulai menggunakan media komunikasi.
Media komunikasi tentu sudah tidak asing lagi di
telinga kita. Perkembangan komunikasi dari masa ke masa telah membawa kita pada
zaman yang semakin modern seperti sekarang ini. Media komunikasi telah membantu
banyak orang terutama di masa pandemi Covid-19 sekarang ini. Peralihan
aktivitas yang awalnya dilakukan di luar dan jika berdiskusi dalam jumlah yang
banyak mengharuskan orang-orang berkerumun. Sekarang, orang-orang sudah bisa
melakukan komunikasi hanya dari rumah masing-masing meskipun dalam cakupan luas
dan banyak orang. Semua bisa dilakukan hanya dari media komunikasi.
Aktivitas pekerja seperti meeting, diskusi, maupun berbincang dengan client semua beralih lewat media komunikasi. Mahasiswa dan dosen juga melakukan pembelajaran secara daring melalui komunikasi. Tak ketinggalan, anak sekolah dan guru yang juga melakukan aktivitas belajar dan mengajar di rumah saja melalui media komunikasi. Bahkan, anak TK (Taman Kanak-kanak) saja sudah mampu menggunakan media komunikasi untuk belajar bersama teman-teman dan guru secara daring. Hal ini tentu tak menjadi alasan bagi anak muda jika tidak memanfaatkan penggunaan media komunikasi dalam melawan Covid-19.
Media
Komunikasi di Tangan Masyarakat
Perkembangan media komunikasi tak serta-merta membawa
manfaat signifikan bagi masyarakat di tengah mewabahnya Covid-19. Banyak hal negatif
yang muncul dari penggunaan di tangan-tangan tak beretika. Salah satunya
yaitu penyebaran berita dan tulisan yang tidak benar atau hoax. Dihimpun
dari situs Kominfo hingga April lalu bahwa terdapat lebih dari 500 kasus
terkait virus Covid-19 dan hal ini disebarkan melalui platform digital. Salah
satunya juga melalui media komunikasi. Persebaran informasi melalui komunikasi
bisa dengan cepat sampai karena melihat bahwa sistem yang bisa menggunakan broadcast
atau pengiriman pesan berantai. Masih bisa melakukan copy-paste pesan
yang sama dari satu orang ke media komunikasi lainnya.
Tindakan hoax tersebut
merupakan tindakan buruk yang harus bersama-sama kita cegah. Jika satu orang
saja yang menggunakan media komunikasi dengan bijak tentu akan menyebarkan informasi-informasi
bermanfaat yang bisa dinikmati masyarat luas. Adapun beberapa panduan dalam menggunakan
media komunikasi diantaranya jangan terburu-buru dalam menyebarkan berita. Coba
teliti apakah pesan dari komunikasi yang disampaikan sudah benar dengan mencari
tau informasi pada orang yang lebih mengetahuinya atau bisa dengan melakukan
pengecekan informasi serupa di internet. Cari tahu dulu kebenarannya atau dalam
istilah islaminya yaitu tabayyun. Hal ini tertuang dalam Al Quran yang
artinya:
“Wahai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atas perbuatanmu itu.” (Q.S
Al Hujuraat ayat 6)
Berdasarkan ayat di atas kita bisa mengambil pelajaran bahwa kita wajib mencari tahu tentang kebenaran suatu informasi sebelum akhirnya kita akan membagikan informasi itu pada orang lain. Media komunikasi sebaiknya dipergunakan untuk menyebarluaskan komunikasi yang baik antar sesama manusia bukan malah memperburuk keadaan dengan menyebarkan informasi hoax, terutama di masa pandemi sekarang ini yang bisa membuat keadaan semakin kacau.
Media
Komunikasi untuk Pencegahan Covid-19
Kita sama-sama tahu bahwa manusia adalah makhluk
sosial yang membutuhkan satu dengan yang lain, tak terkecuali komunikasi.
Perkembangan teknologi telah membawa kita pada zaman yang membuat kita tak
terlepas dari media komunikasi. Di situasi pandemi seperti sekarang ini media
komunikasi harus kita gunakan sebagai wadah untuk menyampaikan berbagai
informasi penting terkait Covid-19. Cara yang bisa kita lakukan sebagai
masyarakat Indonesia yakni bisa dengan membuat tulisan-tulisan bermanfaat
seputar pencegahan dan penanganan Covid-19 dan membagikannya melalui media
komunikasi.
Berdasarkan data dari Kominfo bahwa ada 63 juta
pengguna internet di Indonesia dan tentunya hal ini juga menunjukkan angka yang
sama dengan media komunikasi yang dalam penggunaannya membutuhkan internet.
Banyaknya para pengguna ini tentu bisa menjadi peluang bagi kita sebagai
masyarakat untuk turut membantu mencegah dan bersama-sama peduli melawan Covid-19
di tanah air. Masih banyak yang belum mematuhi protokoler kesehatan, tugas kita
yaitu membantu dengan membuat konten-konten bermanfaat seputar Covid-19 dan
menyisipkan komunikasi persuasif tentang betapa bahayanya virus yang sedang
mewabah ini.
Akhirnya, kita sama-sama sadar betapa pentingnya media komunikasi jika digunakan dengan sebaik-baiknya karena satu pesan positif yang disampaikan bisa tersampai pada jutaan pengguna media komunikasi yang ada di Indonesia bahkan dunia. Lewat penggunaan media komunikasi yang baik, kita bisa mengusir wabah Covid-19 dari aktivitas kehidupan bermasyarakat dan kita akan kembali dengan hidup normal tanpa Covid-19.
*Penulis merupakan mahasiswa program studi Ilmu
Komunikasi yang sedang melaksanakan KKN
DR UIN-SU, Kelompok 42
Posting Komentar untuk "Memanfaatkan Media Komunikasi dalam Perang Melawan Covid-19"