Mengenal Covid-19 dalam Pandangan Mikrobiologi
Oleh : Fadillah Khairani
ABSTRAK
Mikrobiologi merupakan
ilmu yang mempelajari tentang mikroba seperti bakteri, alga dan juga virus.
Virus corona (Covid-19) merupakan jenis virus yang bernmutasi dari famili
coronavirus. Virus ini muncul pertama kali di kota Wuhan, China yang di duga
berasal dari kelelawar dikarenakan memiliki genetik yang sama. Virus ini dapat
menyebar melalui kontak antara manusia dengan manusia. Studi ini dilakukan
dengan kajian literatur tehnik pengumpulan data yang dipakai melalui studi
kepustakaan , pengumpulan data-data sekunder dari beberapa sumber jurnal.
Artikel ini membahas lebih spesifik terkait virus corona dalam pandangan ilmu
sain yaitu mikrobiologi.
Kata kunci: Mikrobiologi, mutasi, Covid-19
I. PENDAHULUAN
Mikrobiologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang mikroba, jasad renik. Mikrobiologi sering disebut ilmu
praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi diberikan pengertian dasar tentang
sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam. Struktur mikroba dan
fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor
lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang pertanian dan lingkungan. Seiring
berkembangnya Ilmu pengetahuan bidang kajian mikrobiologi terus mengikuti
perkembangan menjadi berbagai macam pembahasan ilmu mulai dari bakteriologi,
virologi, mikologi, dan lain sebagainya.[1]
Virus Corona (Covid-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh severa acute respiratory syndrome corona virus biasa disebut SARS-COV-2. Virus ini merupakan jenis virus baru dari keluarga corona virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada sistem pernapasan mulai dari gejala ringan hingga berat. Untuk pertama kalinya China melaporkan adanya penyakit baru ini pada tanggal 31 Desember 2019. Pada penghujung tahun 2019 kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan pemberitahuan tentang adanya jenis pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui, infeksi paru-paru akit yang terdeteksi pertama kali di kota Wuhan, Provinsi Hubai, China. Peningkatan jumlah Covid-19 berlangsung signifikan dinegara lain. Sejak 1 maret 2020, WHO telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi.
Covid-19 dapat menular
melalui kontak dengan benda yang tersentuh tidak hanya itu di beberapa artikel
juga disebutkan bahwa Covid-19 dapat juga menyebar melalui air limbah dan juga
kasus primata yang terjangkit Covid-19. Melihat bahwa Virus Covid-19 dinyatakan
Covid-19 sebagai pandemi dan penyebaran dapat terjadi melalui berbagai hal maka
perlu untuk mengetahui dan memahami lebih dalam terkait Covid-19 dalam
pandangan Mikrobiologi serta mengetahui secara lebih dalam melalui mikrobiologi
terkait penyebaran dan proses terjangkit Covid-19 dalam pandangan Mikrobiologi.
II. KAJIAN TEORI
Makhluk
hidup yang berukuran kecil sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme.
Makhluk berukuran kecil disebut sebagai mikroba dikarenakan ukuran tubuh yang
kecil, tidak kasat mata, dan sistem pengaturan hidupnya masih sangat
sederhana.. Mata biasa tidak bisa melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1
m. Defenisi mikroba adalah ilmu yang mempelajari tentang organisme mikroskopis.
Mikrobiologi berasal dari bahasa yunani, micros (kecil) bios (hidup), logos
(ilmu). Ilmuan menyimpulkan bahwa mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4
juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks yang terdapat dilaut, atau
dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sebagai makhluk
hidup pertama di bumi mikroorganisme diduga merupakan nenek moyang dari semua
makhluk hidup.Corona Virus Diseases 2019 (Covid19) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-coV-2).
Dalam buku Mikrobiologi karangan Drs. Mades Fifendy, M.Biomed. Whittaker
membagi jasad hidup menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu:
1. Jasad prokariotik
yaitu bakteri dan ganggang biru (Divisio monera)
2. Jasad eukariotik, uniseluler
yaitu alga sel tunggal, khamir dan protozoa (Divisio protista)
3. Jasad Eukariotik
multiseluler dan multinukleat yaitu divisio fungi (Divisio plantae, divisio
animalia)
Sedangkan Woese
menggolongkan jasad hidup terutama berdasarkan susunan kimia makromolekul yang
terdapat di dalam sel. Pembagiannya yaitu Arhaebacteria, Eukaryota (Protozoa,
fungi, tumbuhan dan binatang), Eubacteria.
Mikroba di alam secara umum berperan sebagai produsen, konsumen, maupun redusen. Mikroba yang berperan sebagai produsen adalah alga. Selain itu ada mikroba yang bersifat nonseluler yaitu virus. Virus merupakan jasad yang hidup bersifat parasit obligat, berukuran super kecil atau sub mikroskopis. Virus hanya bisa dilihat melalui mikroskop elektron. Struktur virus terdiri atas bahan genetik. Virus tidak berbentuk sel dan tidak dapat membentuk energi sendiri serta tidak dapat berkembangbiak tanpa adanya sel inang.
Asal mula perkembangan
mikrobiologi pada pertengahan abad ke19 oleh beberapa ilmuan. Di mana
mikroorganisme berasal dari organisme sebelumnya bukan dari benda mati. Salah
satu jenis dari mikroba adalah virus. Dalam buku mikrobiologi karangan Drs
Mades Fifendy,M.Biomed. "Virus pertama kali ditemukan oleh Iwanowsky
dimana filtrat bebas bakteri (cairan yang disaring melalui saringan bakteri)
dari ekstrak tanaman tembakau yang terkena penyakit mozaik ternyata masih dapat
menyebabkan penyakit infeksi pada tanaman tembakau yang sehat, dari kenyataan
ini kemudian diketahui adanya jasad hidup yang mempunyai ukuran jauh lebih kecil
dari bakteri (submikroskopik) karena dapat melalui saringan bakteri, yaitu
dikenal sebagai virus". Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan virus
dapat digunakan Postulat River (1937), Yaitu:
1. Virus harus berada di
sel inang
2. Sel inang yang
terinfeksi bukan dikarenakan bakteri atau mikroba lainnya namun murni
disebabkan virus
3. dapat menimbulkan
penyakit pada jasad yang peka
4. Filtrat yang sama
berasal dari hospes peka tersebut harus dapat menimbulkan kembali penyakit yang sama.[2]
Macam-macam virus bervariasi
salah satunya adalah Virus corona. Virus corona berupa SARS-COV-2 atau yang
dikenal dengan Covid-19. Covid-19 merupakan family dari Corona virus, biasanya
menyerang binatang dengan gejala klinis sesak nafas dan diare. Sebelum
menginfeksi manusia SARS-COV-2 mengalami dua kali mutasi, pertama yaitu ketika
virus tersebut berpindah dari hewan ke manusia (dikenal dengan pasien Zero,
Wuhan). lalu kemudian mengalami mutasi lagi ketika menginfeksi sesama manusia.
Mutasi pada virus
merupakan hal yang normal. Virus termasuk makhluk prehistoric, dimana mereka
adalah salah satu makhluk awal yang terbentuk saat kehidupan mulai ada. Virus
berevolusi agar bisa beradaptasi dengan lingkungannya. SARS-COV-2 yang sering
kita sebut sebagai corona virus sama seperti virus lainnya. SARS-COV-2 seperti
semua virus pada umumnya, bermutasi dan mengalami perubahan genetik.
Meskipun istilah mutasi
menyebabkan hal yang mengerikan, namun realitasnya pada virus mutasi adalah
bagian alami dari siklus hidupnya. Apalagi virus dengan genetik RNA,Seperti
SARS-COV-2 yang akan bermutasi terus menerus.[3]
Virus SARS-COV-2 atau Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 100 negara bisa dikatakan hampir seluruh negara terinfeksi. WHO telah menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi, Artinya Virus ini sudah menyebar ke seluruh dunia. Coronavirus merupakan penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan ringan, sedang, hingga berat, seperti penyakit flu siapapun bisa terjangkit. Akan tetapi bayi, anak-anak dan orang tua lanjut usia lebih rentan terkena[4]
III. METODE PENELITIAN
Artikel ini berdasarkan studi literatur melalui penelusuran pustaka digital dan pustaka berbentuk buku. Tehnik pengumpulan data yang dipakai melalui studi kepustakaan , pengumpulan data-data sekunder dari beberapa sumber jurnal.
IV. PEMBAHASAN
SARS-COV-2 adalah
penyakit baru yang menginfeksi manusia. Penyakit karena infeksi ini disebut Covid-19.
virus corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sisitem pernapasan, infeksi
paru-paru, hinga kematian. Corona virus merupakan virus yang memiliki RNA
Positive sebagai genomnya, biasa di sebut virus RNA. Mutasi virus terjadi saat
replikasi, virus RNA dapat bermutasi sekitar juta kali lebih cepat dari virus
DNA yang memiliki kecepatan mutasi 10-11 nukleotida setiap kali proses
replikasi. Panjang genom corona virus sekitar 27-32 kilobasa. Dikutip dari
Berita IPTEK Genom ini membentuk protein-protein pembentuk tubuh virus seperti
fosfoprotein N. glikoprotein N, protein E, dan glikoprotein HE[5].
Corona virus termasuk kedalam famili Coronaviridae, ordo Niodovirales. Corona virus memiliki ukuran dengan diameter 65-125 nm dan mengandung rantai tunggal RNA sebagai materi intinya (nucleus), panjangnya sekitar 26-32 (Gambar 1) (Shreen, M.A et al. 2020). sub famili corona virus adalah alpa, gamma, dan delta corona virus.[6]
Nama Virus corona virus disebut dengan Severe Acute Respiatory Syndrome Coronavirus (SARS-COV-2), sementara penyakit yang muncul disebut Covid-19. Nama SARS-COV-2 dipilih karena virus tersebut secara genetik memiliki keterkaitan dengan virus yang menyebabkan wabah SARS tahun 2003. Dalam hal ini WHO tidak memakai istilah SARS kepada publik, melainkan virus Covid-19, hal ini agar tidak terjadi ambigiuitas di tengah masyarakat. Berdasarkan data WHO, organ pernapasan menjadi sasaran utama infeksi virus corona. Sebanyak 87,9% pasien mengalami gejala demam, batuk kering 66,7%, dan kelelahan 28,1%. Penyakit umum setelah infeksi adalah pneumonia. Tidak semua pasien mengalami pneumonia sekitar 81% mengalami gejala ringan infeksi virus corona, sekitar 14% mengalami gejala sedang seperti sulit bernapas, kekurangan oksigen, serta penurunan fungsi paru-paru.
SARS-COV-2 merupakan
virus jenis baru yang menyerang manusia. Penamaan virus corona berasal dari
bahasa latin yaitu" corona" yang berarti mahkota, bentuk virus corona
menyerupai mahkota dan corona matahari. Para ilmuan pertama kali mengisolasi
virus corona pada tahun 1965 dua orang peneliti Thyleer f dan Bynoe menemukan
bukti virus vorona pada manusia yang sedang flu biasa, melalui kultur organ
trakea embrionik yang di peroleh dari saluran pernapasan orang flu tersebut.
Pada tahun 1960-an Thyleer memimpin sekelompok ahli virologi yang meneliti
strain virus pada manusia dan hewan. Di antaranya termasuk infeksi bronkitis,
virus hepatitis tikus dan virus gastroenteriri pada babi yang dapat dituarkan.
Dan semua virus tersebut memiliki morfologi yang sama ketika di amati melalui
mikroskop[7]
Pada awalnya kelompok
peneliti menjelaskan bahwa penyebab utama virus corona adalah berasal dari
ular, namun setelah mengalami pengamatan genetik tenyata genetik yang ditemukan
mirip dengan SARS yang disebabkan oleh Kelelawar (Tabel 1) (Lu R. et al. 2020,
Chan Jf-W et. 2020). Berikut analisi perbandingan antara SARS-COV dengan
SARS-COV-2
Sufat |
SARS-COV |
SARS-COV-2 |
Referensi |
Tanggal kemunculan |
November 2002 |
Desember 2019 |
Hui Ds et al. 2020,
Huang Y. 2004, Huang C,2020. |
Wilayah kemunculan |
Guangdong, China |
Wuhan, Cina |
Shren MA. Et.al 2020 |
Tanggal pengendalian
sepenuhnya |
Juli 2003 |
Belum terkendali |
Shren MA. Et al 2020 |
Penyebab utama |
Kelelawar, musang, dan
anjing |
Kelelawar |
Lu R et al. 2020. Pelman S. 2020 |
Jumlah negara
terinfeksi |
26 negara |
Hampir seluruh dunia |
Bolles M. et al.2011 Vera V.2020 |
Masuk melalui reseptor
pada manusia |
ACE2 Reseptor |
ACE2 Reseptor |
Lu R et al. 2020 Tian X et al 2020 Shy Y at al. 2020 |
Penyebab yang digunakan |
SARS, ARDS |
SARS, COVID-19 |
Shi Yet al 2020 Dong N.et al 2020 |
Tanda gejala |
Demam, tidak enak
badan, myalgia, sakit kepala, batuk, diare, bergetar, batuk, radang
tenggorokan |
Batuk, demam, radang
tenggorokan. |
Rio J dan Althaus
CL.2020. Chan JF et al. 2020, Shy Y et al. 2020 |
Jika di kaji lebih spesifik dalam mikrobiologi mekanisme masuknya virus corona pada manusia bisa dilihat pada gambar berikut. Siklus hidup SARS-C0V2 Di dalam sel inang. Siklus hidup dimulai ketika protein S mengikat reseptor sel CE2. setelah terikat pada reseptor kemudian mengkonfirmasi perubahan protein S yang di fasilitasi ileh amplop (permukaan virus) untuk berdifusi dengan membran sel melalui endosomal pathway. Kemudian SARS-COV-2 melepaskan RNA di dalam sel inang. Genom RNA di translasi di dalam replikasi polymerprotein pp 1a dan 1ab, dimana gen ini memproduksi enzim proteinase. Enzim polymerasi ini menghasilkan subgenimic mRNAs melalui trnaskripsi dan terakhir translasi menjadi molekul prtein. Protein dan genom RNA terkumpul di didalam Retukulum endoplasma dan badan golgi kemudian transportasikan melalui vesikel dan dilepaskan keluar sel. ACE 2 (Angiostensi converting enzyme 2), ER (Endoplasmic Reticulum), ERGIC (ER-Golgi imtermediate compartement).
Semua virus corona
mengandung gen spesifik yaitu ORFI yang mengkode protein untuk proses replikasi
pada pembentukan nucleocapsid. Glycoprotein yang mirip duri pada permukaan luar
corona virus ini yang menginfeksi ke dalam sel manusia. Sel manusia
dikendalikan oleh virus ini kemudian memperbanyak diri bersamaan dengan
pembelahan sel. Mekanisme masuknya virus corona pada sel manusia dapat dikenali
sebagai aminopeptida atau karbohidrat termasuk beberapa enzim seperti protease,
tripsin, transmembran protease serine2 (TMPRSS2).
Namun beberapa terakhir
ini penyebaran Covid-19 tidak hanya melalui manusia ke manusia tetapi dapat
terinfeksi juga melalui air limbah dimana peringatan ini di sampaikan oleh para
peneliti biologi dan lingkungan terkait bahaya poteinsi baru. Meskipun fokus
utama saat ini penularan melalui manusia ke manusia tetapi, para ahli dari
university of strilling kini sedang meneliti bagaimana virus corona dapat
menyebar melalui limbah (Vimcet Marecall. Ahli virologi). Belum dapat
dipastikan apakah virus ini dapat
menyebar melalui rute faecal-oral namun kita ketahui bahwa pelepasan virus dari
sistem pencernaan bertahan lebih lama dari pada pelepasan melalui sistem
pencernaan.
Namun, berdasarkan kajian
literatur terkait virus corona dalam pandangan mikrobiologi dapat diketahui
bahwa virus corona dapat melalukan mutasi untuk memperbanyak diri dan membentuk
jenis baru. Jika dilihat dari hasil kajian mikrobiologi bahwa SARS-C0V2 atau Covid-19
merupakan corona virus yang hanya dapat menginfeksi manusia dan penularannya
kontak langsung antara manusia dengan manusia. Virus ini juga bisa menjangkit
primata hal ini mungkin saja terjadi sebab diketahui bahwa antara sel manusia
dan hewan memiliki struktur yang sama. Namun, perlu di pahami virus corona atau
Covid-19 tidak dapat menular antara hewan ke manusia. Sebab virus ini merupakan
mutasi dari corona virus yang menginfeksi hewan kemudian membentuk jenis baru
yang menginfeksi manusia.
V. KESIMPULAN
Mikrobiologi merupakan
cabang ilmu biologi yang mengkaji tentang mikroba salah satunya adalah Virus.
Virus memiliki berbagai jenis disebabkan kemampuannya bermutasi dan
bereplikasi. Salah satu contohnya adalah SARS-COV-2 atau Covid-19 merupakan
jenis virus yang bermutasi dari famili coronavirus yang dapat menginfeksi
saluran pernapasan. Virus ini muncul pertama kali di kota Wuhan. Penyebab
munculnya Virus ini yaitu berasal dari hewan kelelawar berdasarkan pengamatan
yang dilakukan bahwa genetik virus ini sama dengan genetik yang ada pada
kelelawar.
Proses penyebaran virus ini melalui kontak langsung dengan yang terjangkit, virus ini bukanlah virus yang sangat membahayakan yang menyebabkan banyaknya terjangkit dan menjadi pandemi adalah proses penyebaran yang sangat cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Fifendy, Mades dan M.Biomed. 2017. Mikrobiologi. Depok: Kencana.
Supriyana, Ateng.Ateng Supriyata .DKK. 2020. Evolusi SARS-C0V-2 Dalam Perspektif Wahyu Pemandu Ilmu (WMI).
Jihan kirana. DKK. Analisis Dampak COVID-19 Pada Masyarakat Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah Mahasiwa Prodi PGSD. Volume 1, Nomo 1: 1 Juni 2020.
Utama, Andi. Berita IPTEK. staff.LIPI BIOTEKNOLOGI.
Jurnal sosial dan budaya syari impact of corona virus out break toeard taching and learning activite in indonesia. Di akses dari Google cendekia.
Bolles M. Donaldson E. Baric R. 2011. SARS-COV and emergent coronaviruses:Viral determinants of interspecies transmission. Current opin virol: (6).
Huang Y. 2004. The SARS epidemic and its aftermats in China: a political perspective. Learning form SARS: Preparing for the next disease outbreak.
Huang C, Wang Y,Ii X,Ren L,Zhao J, Hu Y. 2020. Clinical fatures of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan China. The lancer.
Hui DS, Azhar E, Madani TA, Ntoumi F, Kock R, Dar O. 2020. The continuing 2019-nCOV epidemic threat of novel coronavirus to global health-The lates 2019 novel corona virus outbreak in Wuhan, China, International Jounal of Infections Diases. 91:264-6.
Shreen AS, Khan S, Kazmi A, Bahir N, Siddigue R. 2020. COVID-19 infection: Origin,transmission, and characteristic of human coronavirus. Jounal of Advance Research 24.
Pelman S. 2020. Another decade, another
coronavirus. Mas medical soc.
Rio J. Althaus CL. 2020. Pattrern of early human-to-human transmission of Wuhan 2019 novelcoronavirus (2019 nCOV). December 2019 to january 2020: Eurosuvellance 25.
Shi Y, Yi Y, Li P, Kuang T, Li L, Dong N. 2003. Diagnosis of severe acute respiratory syndrome (SARS) by detection of SARS coronavirus nucleocapsid antibodies in an antigen capturing enzyme-linked Immunosorbent assay. J Clin microbiol 41.
Vera V. 2020. Coronavirus outbreak: The
countries affected. Avaible from http;//www.pharmaceutical-technology,com/features/coronavirus-outbreak-the
-countries affected/.
[1] Drs. Mades Fifendy, M.Biomed. 2017. Mikrobiologi. Depok: KENCANA.
Hal: 1
[2] Drs. Mades Fifendy, M.Biomed. 2017. Mikrobiologi. Depok: Kencana:
Hal2-13
[3] Ateng Supriyatna.DKK. 2020. Evolusi SARS-C0V-2 Dalam Perspektif Wahyu Pemandu Ilmu (WMI). Hal 2
[4] Jihan kirana. DKK. Analisis Dampak COVID-19 Pada Masyarakat
Sumatera Utara. Hal 65.
[5] Beita IPTEK, Dr. Andi utama, Staff.LIPI BIOTEKNOLOGI.
[6] Ateng supriyatna. 2020. Evolusi SARS-COV-2 Dalam Pespektif Wahyu
Memandu ILmu (WMI). Hal: 4
[7] Jurnal sosial dan budaya syari impact of corona virus out break
toeard taching and learning activite in indonesia. Di akses dari Google
cendekia.
*Penulis merupakan mahasiswi program studi Tadris Biologi yang sedang melaksanakan KKN DR UIN-SU, Kelompok 99
Posting Komentar untuk "Mengenal Covid-19 dalam Pandangan Mikrobiologi "