Pentingnya Pengawasan Orangtua terhadap Proses Pembelajaran Daring selama Pademi Covid-19
Oleh : Dinda Ismi Riski
Corona
virus atau virus corona merupakan suatu virus yang cukup berbahaya, dimana
virus ini dapat mengganggu sistempernapasan bagi manusia bahkan menyebabkan
kematian. Penularan virus corona cukup cepat misalnya dengan sentuhan dari satu
manusia kemanusia lainnya, percikan air liur, serta dengan menyentuh area wajah menggunakan tangan dan
memegang benda yang sudah terkena percikan air liur pengidap virus corona.
Siapapun dapat terkena penyebaran virus corona, baik anak-anak hingga orang
dewasa bahkan lansia. Untuk menghindari hal ini pemerintah mengantisipasi
kepada seluruh warga nya untuk tetap berada dirumah dan tetap menjaga kesehatan
tubuh, menghindari kontak fisik secara langsung kepada, selain itu pemerintah
juga menghimbau kepada para warganya untuk selalu melakukan pekerjaan dan
aktivitas yang dilakukan yang biasa dilakukan diluar rumah menjadi dilakukan didalam
rumah.
Dengan
adanya kasus seperti ini diseluruh dunia, tidak hanya perekonomian saja yang
terganggu. Akan tetapi banyak aktivitas lainnya yang biasa kita lakukan setiap
hari menjadi terhenti, termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan menjadi
suatu hal yang sangat dibutuhkan bagi setiap orang. Selama pademi seperti ini
sudah pasti belajar mengajar tidak dilakukan disekolahan, tetapi dilakukan dari
rumah dengan bantuan teknologi media massa (Daring). Bagi anak SMP dan SMA belajar
Daring mungkin dinilai cukup kurang kondusif, dimana secara tatap muka saja
siswa belum tentu memahami apalagi degan cara Daring seperti ini. Menurut hasil
pengamatan yang saya lakukan untuk siswa SMP dan SMA sesulit apapun peljaran
atau cara belajar mereka selama pandemi saat ini, sedikit banyaknya mereka
mampu menggunakan media massa secara baik dan benar. Namun yang disayangkan untuk anak sekolah
tingkat SD sangat susah perkembangannya.
Mengapa
pada tingkat sekolah SD dengan diberlakukannya belajar Daring Membuat Susah
Para Siswa? Sebenarnya keadaan yang dianggap susah disini ialah orangtua karena
banyak sekali para orangtua yang mengeluh akan belajar Daring yang diberlakukan
disetiap sekolah. Mengapa? Karena para orangtua merasa kesulitan guna menjelaskan
setiap materi pelajaran yang terdapat
disetiap mata pelajaran anak-anaknya. Kita
dapat lihat dari latar belakang pendidikan orangtua para siswa, bisa jadi
mereka mengenyam bangku pendidikan hanya sampai sekolah dasar saja, sehingga
ketika anaknya bertanya mengenai pelajaran sekolah mereka menjadi sulit untuk
menjelaskan, ditambah lagi dengan banyaknya tugas rumah yang diberikan oleh
guru kepada siswa nya.
Hal ini cukup menarik untuk dikaji karena memang cukup fakta bahwa belajar secara Daring kurang kondusif bagi para siswa. Alhasil banyak siswa yang tidak megerti akan materi pelajaran yang dibuat dan mereka cenderung tidak perduli serta memilih untuk bermain sehari-harinya tanpa memikirkan tugas yang diberikan oleh guru mereka. Kondisi seperti ini sebenarnya masih dapat diatasi oleh para orangtua, karena setiap perkembangan anak baik itu tubuh, tingkah laku, maupun pendidikannya, kunci utamanya ialah orangtua. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengawasi pembelajaran Daring anak sekolah mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA agar belajar menjadi lebih kondusif.
1. Temani
anak saat dimuainya kelas Daring dari awal hingga selesai.
2. Ulang
kembali materi yang baru diajarkan oleh guru.
3. Pantau
anak ketika sedang mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang telah diberikan.
4. Bagi
anak sekolah tingkat SD, tidak ada salahnya jika para orangtua yang menggunakan
media massa guna menghubungkan anak dengan gurunya untuk belajar secara Daring.
Hal ini dilakukan karena anak SD belum sepenuhnya mampu menggunakan smartphone
dan media massa.
5. Buat forum atau grup disalah satu
aplikasi yang biasa digunakan oleh para orangtua seperti whatsapp guna
memudahkan berbicara dengan guru para siswa dan
bertukar informasi mengenai pembelajaran yang dilakukan agar setiap mata
pelajaran selalu dimengerti oleh para siswa.
6. Downlod atau instal aplikasi
pembelajaran yang isi nya mengenai metode penyelesaian soal ataupun penerangan
berbagai materi pembelajaran disetiap tingkat sekolahnya untuk mempermudah
siswa memahami materi pembelajaran dan menyelesaikan tugas sekolah.
7. Jika
banyak orangtua yang tidak mengerti kenggunakan smartphone untuk melakukan
proses belajar Daring maka ada baiknya jika meminta bantuan kepada tetangga
guna memepermudah mengikuti proses pembelajaran secara Daring.
8. Orangtua tetap tidak mengerti
bagaimana cara menyampaikan materi pembelajaran kepada anaknya agar mudah
ditangkap maka orangtua bisa mengganggil guru private (guru les) agar mendukung
proses pembelajaran secara Daring yang dilakukan setiap harinya, hal ini tentu cukup membantu dibidang akademik
anak tentunya.
9. Rajin
konsultasi dengan wali kelas ataupun guru anak kita mengenai tahap pekembangan
pembelajaran secara Daring, apakah makin berkembang atau menurun.
10. Batasi
waktu bermain dan penggunaan smartphone untuk hal-hal yang tidak perlu, seperti
bermain game dan menonton video yang dapat membuat para anak menjadi hilang
fokus untuk selalu mengingat pelajaran yang telah diberikan oleh guru.
Dari
pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, baik dan buruknya perkembangan
anak mulai dari bidang akademik atau yang lainnya dapat ditentukan oleh pola
asuh dan dukungan orangtua apalagi dimasa pademi covid-19 seperti saat ini .
Semakin orangtua cepat tanggap serta perduli terhadap anak, maka tidak
diragukan lagi anak dapat mengalami proses perkembangan yang cukup baik dalam
kehidupannya.
Posting Komentar untuk "Pentingnya Pengawasan Orangtua terhadap Proses Pembelajaran Daring selama Pademi Covid-19"