Pentingnya Peran Dakwah di Tengah-tengah Covid-19

Oleh : Nurajizah Nasution  

Dpl : Dr. Inom Nasution M.Pd

Baik saya di sini akan cerita sedikit mengenai covid 19, virus corona merupakan istilah yang sering kita akrabi dan sering kita dengar pada beberapa bulan  akhiri ini. Virus ini secara perlahan dan terus menerus menjadi topik pembicaraan dalam keseharian masyarakat dan negara saat ini. Bukan tentang bagaimana keberadaannya ataupun bagaimana cara penularannya dari satu tubuh kepada  tubuh yang lain. Namun lebih dari itu wabah covid ini pun ikut mengubah hal-hal yang selama ini telah terpola dalam kehudupan kita yang dulu dengan yang sekarang sangatlah berbeda.

Salah satu hal yang ikut berubah adalah pola dakwah yang dilakukan oleh seorang da’i. Jika selama ini sebelum adanya covid 19 kegiatan dakwah dilakukan dari mimbar maupun pengajian menjadi pilihan yang paling utama da’i dalam menyampaikan ajaran islam yang menurut al quran dan hadist, maka bahwasanya saat ini terdapat perubahan dalam melaksanakan dakwah.

Da’i dan Peran Teknologi

Pada Era 4.0 tidak lagi dipungkiri memberikan berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat. Adanya kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh teknolongi informasi dan komunikasi merupakan suatu poin positif yang relatif dirasakan oleh semua orang. Banyaknya suatu pilihan yang diberikan dari kehadiran dari beberapa teknologi itu bertujuan untuk meringankan masyarakat untuk dalam melakukan kegiatan sehari-hari ataupun berkomunikasi. Contohnya saja handphone atau smartphone lainnya menjadi perlengkapan yang hampir dibutuhkan selama covid 19 oleh semua orang. Tidak kecuali bagi seorang pendakwah atau seorang da’i.

Keberadaan teknologi ada beberapa bentuk, dari fungsi maupun aplikasi yang dimiliknya tidak hanya dapat digunakan sebagai alat berinteraksi secara pribadi dan bisa juga secara berkelompok. Baik itu untuk mendapatkan informasi maupun komunikasi dengan personal. Akan tetapi juga bisa digunakan untuk memudahkan dan membantu dalam pelaksanaan dakwah apa lagi di saat sekarang ini di mana kita saat ini lagi berada di fase yang sangat darurat untuk melakukan aktivitas di luar rumah dan di keramaian dan teknologilah yang sangat berperan dan tampak semakin memainkan perannnya.

Jika dahulu sebelum pandemi ini da’i relatif masih berpatokan pada cara dan pola tradisional/ konvensional yaitu melakukan ceramah melalui mimbar dan melakukan penggajian dari suatu tempat ke tempat lain atau lingkuan dan organisasi/ kelompok serta mengandalkan dakwah radi, televisi maupun surat kabar. Berbeda halnya dengan saat ini. Para da’i harus mampu beradaptasi dengan media massa.

Sekarang  da’i saat ini sudah banyak yang berdakwah melalui media massa yaitu melalui YouTube, Zoom, siaran langsung Instagram ataupun Facebook bukan hanya sebatas bersifat ceramah, tetapi da’i juga memberikan pencerahan lewat status Facebook, cuitan Twiter, postingan Instagram maupun penjelasan tentang soal keumatan dalam Whatsapp Messenger.

Jadi hal-hal di atas menunjukan bahwa dakwah saat ini tidak lagi di batasi oleh komunikasi tatap muka, namun sudah semakin luas. Para da’i bisa dengan lebih luas menyampaikan kajiannya dalam bentuk yang bervariasi dengan jangkauan jamaah yang lebih luas dan beragam.  

*Penulis merupakan mahasiswa program studi Bimbingan Penyuluhan Islam yang sedang melaksanakan KKN DR UIN-SU, Kelompok 148

Tri Ayu @triayunst Hello, I am writer of the Pojokata site. My name is Tri Ayu (Instagram @triayunst). I am a writer who has produced 6 books such as scholarship books, poetry, and novels. I am also an SEO Writer who has experience in displaying dozens of articles on the main page of the Google search engine. I love photography, videography, product reviews, beauty & lifestyle, cooking, finance, technology, etc. I am also an Content Creator and Blogger with experience in creating content. You can collaborate with me by contacting my Instagram or email triayunst.id@gmail.com. Come on, build partnership and let's be friends with me!

Berbagi :