Peran Orang Tua dalam Membimbing Anak selama Proses Pembelajaran Berbasis Daring sebagai Upaya Memutus Rantai Penyebaran Covid-19
Oleh : Deka khairani
DPL : Muhammad Dedi Irawan. M.Kom
Mendengar
kata covid-19 ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita karena beritanya
yang sudah menyebar luas ke penjuru dunia. Datangnya virus Covid-19 di
Indonesia membawa dampak negatif bagi beberapa aspek, tak terkecuali kehidupan
masyarakat. Salah satu yang turut merasakan dampaknya yaitu pada ruang lingkup
anak dalam berpendidikan. Semenjak masuknya virus covid-19 dan menyerang
Indonesia pada awal Maret 2020 yang sampai saat ini menjadi pandemi yang belum
terselesaikan.
Pemerintah
Indonesia membuat atau mengeluarkan kebijakan kebijakan contoh kebijakan
kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah dengan
tujuan untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19 ini. Kebijakan yang
diawali dari social distancing, physical distancing, PSBB (pembatasan
sosial berskala besar) sampai dengan PJJ (pembelajaran jarak jauh).
Akibat
dari adanya pandemi covid-19 ini,banyak perguruan tinggi dan sekolah yang
ditutup. Seperti dilansir dari UNICEF pada tanggal 9 Maret 2020 lalu, hampir
300 juta peserta didik dirumahkan karena terkena dampak penutupan institusi
pendidikan. Dari pembelajaran yang awalnya bertatap muka, kini berubah menjadi
pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran berbasis daring. Karenanya di sini
dukungan orang tua atau wali murid menjadi sangat penting untuk keberlanjutan
pendidikan seorang anak. Orang tua harus memastikan agar anak kembali belajar
ketika tahun ajaran baru dimulai. Jangan sampai karena adanya pandemi covid-19
ini anak-anak tidak bisa melanjutkan sekolahnya, tetapi pembelajaran ini
dilanjutkan dengan proses jarak jauh.
Ada tiga hal yang bisa diupayakan Orang Tua dalam Membimbing Anak selama Proses Pembelajaran Daring sebagai Upaya Memutus Rantai Penyebaran Virus Covid-19, diantaranya:
1. Belajar dengan aman
Peran
orang tua kepada anaknya adalah membantu anak agar dapat belajar dengan efektif
dan aman, baik itu dalam peroses daring seperti saat ini. Banyak orang tua
menilai bahwa melalui pembelajaran di rumah dapat mempererat hubungan dengan
anaknya, begitupun anaknya dinilai dapat melakukan pembelajaran di rumah dengan
sangat baik. Orang tua juga merasa melalui pembelajaran di rumah, orang tua
dapat melihat perkembangan anaknya dalam belajar.
2. Beri semangat untuk
belajar
Di saat Pandemi covid-19 seperti ini, tentu menjadikan semua aktivitas sebisa mungkin dilakukan di rumah seperti halnya pembelajaran daring ini. Orang tua harus selalu munyemangati anaknya untuk terus belajar dan jangan sampai virus covid-19 ini memutus kesempatan belajar bagi anak. Hal ini tentu bukan hal yang mudah bagi semua elemen Pendidikan terutama orang tua menghadapi transisi dalam sistem pembelajaran ini. Sebelum adanya situasi ini, tidak banyak waktu orang tua dalam membimbing anaknya, bahkan sampai orang tua hanya sekedar sebagai pemenuh materi saja. Namun hari ini situasinya berubah, orang tua menjadi lebih banyak waktu dalam membimbing anaknya dan terjalin kedekatan emosional lebih dari sebelumnya. Peran serta orang tua siswa dalam sistem belajar di rumah ini tidak bisa dipungkiri. Jika Dokter sebagai garda terdepan dalam menangani Covid-19, maka Orang tua baik ayah maupun ibu sebagai garda terdepan yang mengawal anak-anaknya tetap belajar di rumah masing-masing.
3. Hubungi guru
Bagi
orang tua tentu saat ini juga berperan sebagai guru di rumah. Karena harus
menyampaikan materi kepada anaknya. Tetapi jika orang tua atau wali mengalami
kendala terkait tahun ajaran baru, maka bisa menghubungi guru atau Dinas
Pendidikan setempat. Sedangkan bagi anak-anak yang sudah dapat kembali belajar
di sekolah, jangan lupa untuk selalu cuci tangan dengan benar pakai sabun dan
air mengalir. Anak juga harus bisa menjaga jarak satu sama lain minimal 1,5 meter
dan selalu menggunakan masker.
Jadi
di masa masa pandemi Covid-19 saat ini bukan berarti seorang anak harus
berhenti belajar. Mereka harus tetap belajar melanjutkan studi dengan dukungan
penuh dari sekolah dan orang tua. Masa pandemi ini bisa dimaknai dengan semakin
besarnya kesempatan orang tua untuk terlibat dalam proses pendidikan anak.
Tentu, masa ini mengingatkan kembali bahwa bukankan orang tua adalah guru
pertama yang dimiliki sang anak.
*Penulis merupakan mahasiswi program studi Pengembangan Masyarakat Islam yang sedang melaksanakan KKN DR UIN-SU, Kelompok 163
Posting Komentar untuk "Peran Orang Tua dalam Membimbing Anak selama Proses Pembelajaran Berbasis Daring sebagai Upaya Memutus Rantai Penyebaran Covid-19"