Representasi Covid- 19 Ajang Penguatan Digitalisasi
Siapa
sih yang hari ini tidak tahu tentang virus Covid- 19? Ya, Virus Covid-19 yang
saat ini mewabah di banyak
negara, salah satunya adalah Indonesia. Covid-19 yang awal mulanya berasal dari
kota wuhan, China
pada akhir Desember 2019. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan
kebijakan untuk memberlakukan lockdown, atau di Indonesia disebut PSBB (Pembatas Sosial
Berskala Besar) sebagai upaya memutuskan tali penularan virus Covid-19.
Dilansir dari Alodokter.com tingkat
kematian menurut data yang dirilis gugus tugas percepatan penangan
covid-19 jumlah kasus terkonfirmasi
positif hingga 05- Agustus -2020 adalah sebesar 115,056 orang dengan jumlah
kematian 5,388 jiwa. Jika di lihat dari persentasi angka kematian yang dibagi
menurut golongan usia, maka lansia memiliki persentasi tingkat kematian paling
tinggi dibandingkan dengan usia lainnya. Sebagai upaya antisipasi Virus Covid-19,
maka gejala yang harus kita ketahui yaitu: demam (suhu tubuh di atas 38 derajat
selsius), batuk kering, dan
sesak nafas.
Virus Covid-19
sangatlah berdampak hamper di setiap aspek kehidupan. Sebagaimana dampak
negatif virus Covid- 19 yang telah kita ketahui maka diberlakukan sistem physical distancing (jaga jarak). Dengan
demikian setiap orang harus mengurangi kegiatan yang berhubungan secara
langsung. Maka pada situasi pandemi ini digitalisasi semakin ditingkatkan demi mengantisipasi dan
memutuskan penularan virus corona. Beberapa sektor penguatan
digitalisasi yang saat ini sedang di galakkan yaitu:
1. Penguatan digitalisasi pada sektor ekonomi
Pada sektor ekonomi saat pandemi ini sangat lah menurun bagi seluruh negara yang merasakan. Saat negara melakukan lockdown semua sistem jual beli secara langsung pun di hentikan lalu banyak masyarakat yang melakukan kegiatan jual beli secara online. Kegiatan jual beli menjadi lebih mengutamakan digitalisasi contohny saja ketika belanja. Kegiatan ini membuat kita lebih mudah dan aman dengan gadget atau pembayaran melalui e-money dan m-banking.
2. Penguatan digitalisasi pada sektor pendidikan
Pada sektor
pendidikan pun pemerintah membuat peraturan belajar di rumah (daring)
dengan menggunakan teknologi-teknologi dan aplikasi yang di sediakan untuk
mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas dengan menggunakan berbagai media
sosial seperti meng-upload tugas di instastory Instagram dan feed instagram.
Biarpun belajarnya tidak secara tatap muka langsung antar guru dan siswa tetapi
mereka menggunakan suatu aplikasi seperti zoom yang bisa bertatap muka secara
daring.
3. Penguatan digitalisasi pada sektor kesehatan
Kerja sama dari kementrian kesehatan gojek, grab, hallodoc
dan good dokter menjadi salah satu solusi yang sangat tepat dimanfaatkan
masyarakat dalam keadaan pandemi ini untuk berkonsultasi kesehatan tanpa harus
datang langsung ke rumah sakit. Teknologi ini sangat baik agar untuk mencegah
dan memutuskan mata rantai virus Corona agar tidak ada penumpukan pasien di
setiap rumah sakit yang ada di indonesia. Hal ini merupakan salah satu bentuk
kerja sama para startup yakni dengan hadir solusi Telemedicine bagi masyarakat
seluruh indonesia.
Oleh karena itu, Digitalisasi sangat lah di perlukan apalagi pada masa pandemi seperti ini karena semua kegiatan di lakukan secara online ataupun dari para pekerja maupun pendidikan pada masa seperti ini. Semoga masa pandemi ini cepat berlalu dan semua kembali seperti semula. Tetaplah menjaga protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah saat ini.
Posting Komentar untuk "Representasi Covid- 19 Ajang Penguatan Digitalisasi"