Solusi Belanja Daring (E-commerce) pada Masa Pandemi Covid-19
Berbelanja
secara online terus-menerus meningkat dari tahun ketahun, puncaknya pada 2019
akhir hingga 2020 ini. Dengan adanya pandemi Covid-19 belanja e-commerce
menjadi mimik baru yang ngetrend pada saat ini. Selain karena dituntut untuk
menerapkan protokol kesehatan dari Pemerintah untuk melalukan social distancing dan phsycal distancing. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penyebaran virus melalui kontak fisik.
Dengan
teknologi belanja online dari e-commerce ini tidak perlu khawatir, untuk pergi
keluar rumah dan membeli kebutuhan sehari-hari. Tinggal sekali klik barang yang
diinginkan, dan langsung bayar! Kemudian
menunggu barangnya sampai dirumah. Bayarnya pun menggunakan pembayaran
digital yang sekarang sedang booming, seperti mobile banking yang digunakan
masing-masing bank seperti (Mandiri, BRI, BNI, dan lain-lain) ataupun melalui
dompet online seperti (dana, isaku, OVO, Gopay, dan lain sebagainya).
Pembayaran
digital ini penting sekali untuk meminimalisir melakukan kontak fisik dengan
kurirnya, terlebih lagi ketika melakukan transaksi tunai dengan uang tunai yang
menjadi media terbesar menempelnya virus dan bakteri. Teknologi ini sangat
membantu selama masa pandemi Covid-19. Berikut adalah 5 Aplikasi e-commerce
teratas yang saat ini ngetrend di Indonesia, diantaranya:
Peringkat pertama
ditempati oleh Shopee, dengan total pengunjung sebanyak 93.440.300 atau
82% pengunjung dengan ranking pertama
pada Aplikasi Appstore dan Playstore.
Peringkat
kedua ditempati oleh Tokopedia, yang sebelumnya tergeser oleh aplikasi Shopee
yang kini menjadi posisi pertama. Posisi kedua ini ditempati dengan total
pengunjung website perbulan 86.103.300 atau sebanyak 56% pengunjung dengan
ranking kedua di aplikasi Appstore dan ranking ketiga di Playstore.
Peringkat ketiga ditempati
oleh Buka Lapak dikenal dengan taglinenya yakni “jual beli mudah dan
terpercaya” dengan total pengunjung web Bulanan sebanyak 35.228.100 atau
sebanyak 53% pengunjung dengan ranking keempat di aplikasi Appstore dan
Playstore.
Peringkat keempat ditempati dengan Lazada dengan tagline ‘Belanja itu gak ribet” dengan total pengunjung sebanyak 22.021.800 perbulannya atau 41% pengunjung, dengan ranking ketiga di Appstore dan ranking kedua di Playstore.
Peringkat terakhir
ditempati oleh Blibli dengan total pengunjung sebanyak 18.307.500 dengan
peringkat keenam pada aplikasi Appstore dan Playstore dengan total pengikut di
Instagram sebanyak 1,2 juta.
Tanpa
kita sadari, kelima aplikasi e-commerce ini
tidak asing lagi ditelinga, mungkin sebagian besar dari pembaca mengunduh
Aplikasi ini. Karena untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder maupun tarsier.
Aplikasi belanja online ini digunakan pada saat pandemi Covid-19 untuk membeli
keperluan sembako, karena penerapan PSBB yang berlangsung membuat masyarakat
mager (malas gerak) untuk berbelanja keluar rumah. Jadi solusi belanja yang
praktis menurut masyarakat adalah dengan berbelanja melalui e-commerce, selain lebih banyak gratis ongkir juga banyak diskon
yang ditawarkan dari masing-masing e-commerce.
Hal
ini dilakukan juga para Mahasiswa. Seperti yang dituturkan Nur Halimah Asri
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi UINSU), “saya lebih suka belanja online dibanding
belanja langsung, selain karena meminimalisir terjadinya penyebaran virus,
namun lebih mudah diaksesnya. Biasanya saya membeli keperluan baju gamis untuh
kuliah maupun skincare, menggunakan aplikasi shopee atau lazada karena diantara
semua ongkirnya yang lebih murah aplikasi itu, dan kalau ragu barang tidak
sesuai bisa memilih system COD (Cash On
Delivery)."
Berbelanja online melalui E-commerce memang tak luput dari kesalahan, mulai dari barang yang tidak sesuai (sobek, kancing terlepas, kekecilan atau kebesaran ataupun tidak sesuai difoto), dan rentannya penipuan terhadap konsumen maupun penipuan barang yang dibeli. Sebagai Smart Customer Buying From Home, hal ini bisa diatasi dengan melihat terlebih dahulu barang yang dijual melalui rating dari e-commerce itu sendiri, apabila banyak komentar negatif berarti dipastikan toko tersebut tidak menjual barang dengan kondisi yang baik dan sebagai smart customer, jangan pernah mau untuk melakukan transaksi diluar aplikasi online. Karena bisa jadi itu penipuan. Yuk, sedari sekarang memulai berbelanja online dengan smart!
*Penulis merupakan mahasiswa program studi Sistem Informasi yang sedang melaksanakan KKN DR UIN-SU, Kelompok 133
Posting Komentar untuk "Solusi Belanja Daring (E-commerce) pada Masa Pandemi Covid-19"