Tips Menjadi Guru Idola di Zaman Now
Oleh : Nurul Wirdayani
Guru
adalah sosok figur utama yang menjadi sorot perhatian siswanya ketika berada di
dalam kelas. Layaknya seoorang penjual baju yang tengah menjual barang dagangannya. Seorang guru bisa
diibaratkan sebagai penjual. Posisikanlah diri kita sebagai pembelinya. Bisa
kita lihat di pasar-pasar tentu banyak pedagang yang berlomba menawarkan barang
dagangannya. Begitu pun dengan seorang guru, guru diibaratkan seorang penjual
yang tengah mencoba menarik perhatian pembeli untuk membeli barang dagangannya.
Berbagai cara dilakukan seorang penjual mulai dari membuat diskon besar-besaran
hingga menawarkan beli dua gratis satu. Tentu toko yang paling banyak
pengunjungnya bisa dibilang berhasil menarik perhatian pembeli. Hal yang sama
juga terjadi pada seorang guru. Anggaplah penjual itu adalah seorang guru,
pembeli yang singgah ke toko seorang murid dan barang yang dijual adalah ilmu
pengetahuan seorang guru.
Bisa dibilang kemampuan seorang guru dalam menyampaikan
ilmu yang dimilikinya sangat berpengaruh pada ketertarikan seorang siswa
terhadap pembelajaran. Pedagang akan melakukan segala cara demi membuat tokonya
tidak sepi pengunjung. Begitu juga dengan seorang guru, guru akan mengerahkan
segala cara untuk menarik perhatian siswanya sehingga siswa tidak mudah bosan
dalam hal belajar. Meskipun begitu profesi guru tidak semudah profesi lainnya.
Guru tidak hanya dituntut sebagai agen pemberi ilmu. Sebab sejatinya seorang
guru adalah pendidik yang akan mendidik orang-orang yang mau dididik. Peran
pendidik tidak hanya sebatas penyampai ilmu. Guru juga berperan sebagai
pembimbing maupun penasihat terbaik bagi siswanya. Tentu pekerjaan ini tidaklah
mudah.
Guru harus mempunyai kompetensi yang wajib dimiliki
seorang guru. Diantara macam-macam kompetensi itu ialah kompetensi pedagogik.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang guru dalam menata pembelajaran
untuk peserta didiknya. Bisa dibilang kompetensi pedagogik ini merupakan Bisa
dibilang kompetensi pedagogik ini merupakan kompetensi yang sangat wajib
dimiliki oleh seorang guru. Salah satu guru mempunyai kompetensi pedagogik yang
baik diantaranya banyak menguasai teori-teori pembelajaran, model-model
pembelajaran serta prinsip-prinsip pembelajaran. Secara bahasa saja pedagogik
itu berasal dari bahasa Yunani. Paedos
sendiri diartikan sebagai anak sedangkan aegogos
diartikan sebagai memimpin maupun membimbing. Selain dituntut untuk menguasai
berbagai macam teori-teori pembelajaran, seorang guru juga harus mampu mengenali
berbagai macam karakteristik siswa yang diajarnya. Sama halnya menarik
pelanggan untuk singgah membeli barang, seorang penjual akan melakukan berbagai
promosi. Terlebih lagi setiap pembeli itu tentu berbeda-beda karakternya. Ada
pembeli yang cenderung terlalu pemilih baik dari segi harga maupun barang. Begitu
pun dengan seorang siswa. Masing-masing siswa memiliki karakteristiknya
masing-masing. Meskipun begitu seorang guru tentu berharap siswa-siswanya
menyenangi pembelajarannya. Kalau siswa sudah menyenangi pembelajaran yang
dibawakan gurunya bisa dipastikan anak akan mudah mengerti penjelasan guru.
Sebaliknya jika seorang siswa saja sudah tidak menyenangi penjelasan gurunya
bagaimana siswa akan merasa betah selama di kelas ?
Maka dari itu pentingnya guru mempunyai banyak cara untuk membuat siswa-siswanya tertarik pada materi yang akan disampaikan sehingga siswa akan bersemangat dan tidak mudah cepat bosan. Untuk mewujudkan itu semua seorang guru harus memiliki trik jitu untuk menjadi seorang guru yang disukai siswa. Nah kalau sudah diidolakan oleh peserta didik tentu kedatangan kita sebagai seorang guru akan senantiasa ditunggu-tunggu siswa. Bahkan sekali tidak hadir untuk mengajar saja siswa-siswa tersebut sudah merasa kehilangannya luar biasa. Untuk menjadi seorang guru yang diidolakan banyak siswa bukanlah pekerjaan yang mudah. Ada sejumlah cara yang harus seorang guru tempuh. Berikut di bawah ini akan dijelaskan tips menjadi guru idola di mata siswa.
Jangan
Dominan Menyampaikan Pelajaran Dengan Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara guru dalam menyampaikan
pembelajaran melalui lisan. Salah satu kekurangan metode ini adalah siswa lebih
rentan merasa bosan. Kalau sudah siswa merasa bosan terhadap pelajaran yang
dipelajarinya akan mengakibatkan siswa sulit memahami pelajaran. Kuncinya
membuat siswa itu mudah paham terhadap materi yang akan diajarkan, siswa itu
harus merasa senang terlebih dahulu. Orang kalau sudah senang pasti akan
nyaman. Begitu juga dengan siswa. Kalau siswa sudah senang mendengarkan penjelasan
gurunya maka siswa itu akan bersemangat mendengarkan penjelasan gurunya dan
tentunya akan bersungguh-sungguh. Metode ceramah terkenal dengan kelebihanya
sebagai 3M. 3M diartikan sebagai
mudah,murah dan mudah. Selain pelaksanaannya yang tidak terkesan ribet membuat
metode ceramah ini paling mudah untuk dilakukan. Meskipun begitu tidak semua
anak menyenangi metode ceramah. Menurut
ahli pendidikan, Wina Sanjaya menyatakan metode ceramah memiliki kekurangan
terutama untuk seorang guru yang tidak memiliki kemampuan berbicara yang baik
dan yang tidak membosankan atau dengan kata lain seni berbicara kurang mumpuni.
Terlebih lagi jika seorang guru kurang memiliki seni dalam berbicara maka akan
lebih terkesan mendongeng siswa sehingga siswa akan mudah bosan dan mengantuk.
Untuk itu pentingnya seorang guru menguasai metode pembelajaran selain ceramah.
Ada banyak metode-metode yang tentunya bisa membuat siswa tertarik. Nah disini
pentingnya guru melakukan variasi dalam metode pembelajarannya.
Siapkan
Media Yang Semenarik Mungkin
Media pembelajaran adalah suatu alat bantu dari seorang
guru agar siswanya lebih mudah mengerti pelajaran yang akan disampaikan. Sama
halnya dengan penjual baju tadi. Toko yang menggelar diskon besar-besaran pasti
pembeli akan tertarik mendatangi tokonya. Begitu juga dengan seorang guru, guru
harus memiliki daya tarik untuk menarik perhatian siswanya. Sebisa mungkin
sebelum guru menjelaskan materi yang disampaikan alangkah baiknya membawa
sesuatu yang membuat siswa penasaran. Sesuatu itu berupa media pembelajaran.
Saat ini ada banyak media pembelajaran yang dapat dibuat sekreatif mungkin.
Media pembelajaran ibaratnya cover awal
buku. Buku yang memiliki cover yang baik akan berpeluang besar menghipnotis
pembaca untuk membeli bahkan untuk sekadar membaca. Hal yang sama juga berlaku
pada media pembelajaran. Makin menarik media yang ditampilkan guru maka makin
besar pengaruhnya ke diri siswa. Karena media yang menarik akan menarik
perhatian siswa sebaliknya pembelajaran tanpa media tidak cukup sebagai senjata
untuk menarik perhatian siswa.
Sesekali
Selipkan Humor Jika Waktunya Tepat
Memberi humor bukan berarti memberi kebebasan pada siswa
untuk belajar. Ibaratnya pada sepotong cup
cake, humor adalah hiasan-hiasan yang menempel pada sepotong cup cake. Menyelipkan humor tidak ada
salahnya dilakukan sebagai ice breaking di
sela-sela pembelajaran. Terlebih lagi pada pelajaran-pelajaran memerlukan otak
berpikir keras seperti matematika. Pelajaran Matematika yang identik dengan
rumus dan angka-angka akan mudah membuat siswa cepat bosan hingga pusing.
Apalagi bagi siswa yang membenci Matematika. Jadi tidak ada salahnya sebagai
hiburan pembangkit semangat siswa, guru menyelipkan humor.
Anak Yang Berkualitas Dibentuk Dari Seorang Guru Yang Berkualitas
Posting Komentar untuk "Tips Menjadi Guru Idola di Zaman Now"